Minggu, 10 Februari 2013

Alat penditeksi kalau koper anda di banting



Alat ini akan memberi tahu apakah koper Anda baik-baik saja atau tidak (DropTag)



Tak ada yang bisa mengetahui keadaan koper dan bagaimana koper itu diperlakukan saat berada di bagasi. Sebuah alat keluaran Inggris bisa mengirimkan laporan via ponsel bagaimana koper Anda diperlakukan.

Dari Telegraph, Jumat (8/2/2013), adalah alat bernama DropTag yang akan membuat para traveler lebih tenang. Traveler bisa mengetahui apakah kopernya diperlakukan dengan baik atau malah dilempar-lempar.

Alat berbentuk segi delapan atau oktagon ini dikeluarkan oleh perusahaan teknologi asal Inggris bernama Cambridge Consultants. Tidak cuma di koper, ternyata DropTag bisa dimasukkan ke dalam barang bawaan lain seperti di dalam paket, atau tempat alat olahraga dan tempat alat musik.

Alat ini akan menyampaikan sensor apakah barang tersebut dijatuhkan atau dibawa dengan asal-asalan. Ketika itu terjadi, akan ada laporan yang masuk ke ponsel Anda.

Tidak semua getaran yang diterima oleh koper akan Anda terima karena alat ini bisa disetting. Anda tinggal memilih jenis getaran yang ingin dilaporkan ke ponsel. Pilih saja ingin laporan datang saat getaran separah apa, apakah getaran ringan, getaran standar atau getaran kuat seperti dibanting.

"Alat ini sangat sensitif, bahkan bisa mendeteksi keributan suara. Namun Anda bisa menyetting seberapa besar getaran yang ingin Anda tahu," kata Manager Pengembangan Bisnis di Cambridge Consultants, Tom Lawrie-Fussey seperti dikutip di Telegraph.

Alat ini rencananya akan didemonstrasikan di depan umum pada pameran industri Hannover Messe di Hannover, Jerman pada bulan April mendatang. Para pengembang pun akan memastikan harganya tidak akan terlalu mahal agar bisa terjangkau bagi para traveler.

Sumber: http://travel.detik.com
Read More

Membuat Foto Siluet Saat Traveling



Bosan dengan foto yang itu-itu saja saat traveling?
Cobalah membuat foto traveling bergaya siluet. Caranya sederhana, cukup memotret dengan arah menantang cahaya. Ini dia caranya!

Biasanya para traveler memanfaatkan matahari tenggelam (sunset) untuk mendapatkan foto siluet yang ciamik. Sebab, langit merona merah membuat gambar makin atraktif dan provokatif. Tidak heran, foto-foto siluet dengan latar sunset dapat dikatakan menjadi frame paling populer diantara sekian foto siluet.

Untuk menghasilkan foto siluet yang menarik dan bercerita, ada semacam 'pakem' yang biasa dipakai. Pakem ini tentu bisa dilanggar, karena hanya kebiasaan umum saja, bukan masalah benar atau salah.

1. Pastikan kondisi cahaya mendukung

Pastikan kondisi cahaya mendukung untuk membuat foto yang akan disiluetkan. Paling nyaman adalah matahari berada di atas garis horizon 45 derajat. Pada saat itu, matahari tidak terlalu tinggi hingga manusia maupun benda lebih mudah disiluetkan. Posisi ini kira-kira sebelum pukul 9.00 pagi dan sesudah pukul 15.00 sore, pada negeri 2 musim. Sementara untuk di negeri-negeri 4 musim, kondisinya tentu berbeda lagi.

2. Usahakan daerah terang lebih banyak dari daerah gelap

Usahakan daerah terang lebih banyak dari daerah yang gelap (siluet). Kebiasaan ini untuk tetap menjaga foto tetap dinamis dan tidak monoton.

3. Bayangan siluet butuh pola unik

Sebisa mungkin bayangan gelap (siluet) yang dihasilkan mempunyai pola yang unik dan tidak hitam total. Siluet akan semakin menawan bila di tengahnya juga ada cahaya yang masuk dan membuat cerita sendiri.

Gambaran paling mudah soal ini yakni siluet wayang kulit saat dipentaskan. Banyak fotografer menyatakan, siluet terbaik adalah siluet wayang kulit karena karakternya sangat kuat dan bercerita.

4. Coba jadikan siluet sebagai foreground

Siluet bisa berdiri sendiri atau untuk memperkuat cerita sebagai foreground. Biasanya foreground dengan siluet untuk memecah kebekuan atau foto traveling yang itu-itu saja. Sehingga, dengan menambah foreground dengan siluet, foto lebih mempunyai cita rasa dan sedikit berbeda.

5. Setting kamera senyaman mungkin

Setting kamera diusahakan senyaman mungkin, tidak harus di fungsi Manual. ISO biasanya di angka kecil dari ISO 100 hingga 400, tergantung pada tingkat cahaya yang ada. Sementara diafragma pada lensa tidak terlampau lebar, biasanya pada level 8, 9, atau kalau perlu mencapai diafragma 13. Pada kasus tertentu, light meter perlu diturunkan 1 hingga 2 stop bila cahaya masih terang dan tidak menghasilkan siluet yang maksimal.

Sumber: http://travel.detik.com
Read More

Blog Archive

Foto Beta

Like Us

Antispam
© Masih Banyak Cerita All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates